mediainvestigasimabes.co.id | Bandarlampung, – Andi Surya melihat fenomena macet Merak – Bakauheni saat arus mudik menunjukkan semakin tingginya kendaraan yang tak seimbang dengan kesiapan Kementerian Perhubungan dan ASDP dalam mengantisipasi transportasi Jawa – Sumatera.
Akademisi Universitas Mitra Indonesia (Umitra) yang juga mantan anggota DPRD Lampung dan DPD RI mengatakan kemacetan itu merupakan implikasi dari ‘bottle neck’ akibat sumbatan volume arus kendaraan yang menumpuk di Bakauheni dan Merak.
Sementara kapal penyeberangan tidak mampu melayani meski pun pemerintah melalui ASDP membuka jalur penyeberangan baru di pelabuhan Panjang Bandar Lampung, lanjut Andi Surya.
“Beberapa tahun lalu, ketika saya masih di DPD RI, beberapa kali saya sudah sampaikan melalui Kepala Bappenas Adrinov Chaniago bahwa penghentian rencana Jembatan Selat Sunda (JSS) akan sangat riskan,” ujarAndi Surya.
Dia memprediksi dihentikannya proyek JSS akan menyebabkan sumbatan luar biasa di penyeberangan ASDP Merak Bakauheni. Diperparah dengan dibangunnya Jalan Tol Trans Sumatera sehingga volume kendaraan yang masuk semakin signifikan,” ujarnya.
Sekarang terbukti, pemerintah cenderung tidak mampu menyiapkan pelayanan penyeberangan yang memadai terkhusus pada hari-hari besar dan libur, kata Andi Surya.
“Oleh karena itu saya mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dibuka kembali dan dikaji agar keterhubungan transportasi Jawa – Sumatera semakin optimal,” ujar Andi Surya. ( Syufiawan,Tim)