MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Medan, – Muhammad Ja’far Hasibuan Ilmuwan kelas dunia penemu Biofar SS dengan segudang prestasi dunia dan telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia international menyampaikan datang ke TPS pukul mulai pukul 07:00 Wib besok mengajak pasiennya yang WNI yang hadir untuk tidak Golput pada Selasa (13/2/2024).
Sang Juara Dunia penyembuh pemberi pengobatan gratis itu mengajak mereka ikut berpartisipasi menjadi pemilih dalam gelaran Pileg dan Pilpres 2024. Menurutnya, jika ikut berpartisipasi dalam pemilu, rakyat punya hak menuntut keadilan dan kesejahteraan kepada pemerintah.
“Rugi kalau enggak milih. Negara menjanjikan banyak hal, menjanjikan boleh bermimpi menjadi apa yang diinginkan contohnya seperti saya,” kata ilmuwan.
Tokoh Dunia mengaku wajar jika generasi milenial saat ini memiliki banyak keraguan terhadap tokoh-tokoh yang terjun dalam kontestasi Pilpres dan Pileg 2024. Hal tersebut terlihat ketika dia dimintai pendapat oleh salah satu pasiennya sedang berobat.
Ilmuwan berkelas dunia menceritakan, psiennya meminta petunjuk siapa calon presiden dan wakil presiden yang harus dipilihnya pada tanggal 14 April 2024 mendatang.
“Saya bilang, pilih sesuai hati aja ya tinggal dikalkulasi saja mana yang lebih baik,” ujarnya.
Ja’far menjelaskan, tokoh-tokoh yang mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden tidak ada yang sempurna dan masing-masing pasti memiliki kekurangan. Untuk itu, dia mengimbau kepada pemilih yang masih bingung untuk menimbang dengan kebaikan yang akan diberikan oleh para calon presiden dan wakil presiden.
“Milih presiden itu bukan memilih pemimpin yang sangat baik. Tapi memilih pemimpin orang yang lebih baik dibanding orang yang tidak baik,” katanya.
Apabila golput, lanjutnya, maka kemungkinan besar negara akan dimpimpin oleh orang yang salah. Otomatis kebijakan yang dikeluarkan pun bakal menyengsarakan rakyat.
“Jangan sampai Golput karena orang Golput itu rasional. Kalau berpikir rasional, gampang ngambek, maka yang jelek yang terpilih. kalau bicara yang ideal memang betul tidak ada. Kalau dulu ada karena dulu tidak ada yang diperebutkan. Kalau sekarang urusan duniawinya sudah tinggi,” akunya.
Ja’far menambhakan, sangat rugi apabila pasiennya tidak ikut memilih. Sebab, memilih atau tidak, presiden dan wakil presiden akan tetap terpilih dan gedung DPR akan tetap dihuni oleh 575 orang.
“Presiden mana yang kita butuhkan, saudara pilih sendiri. Ikut berpolitik artinya anda sudah bernegara dengan benar,” tandasnya.
Harapannya siappun nanti pemimpin bangsa ini pilihan hati masyarakat Indonesia jelas untuk memajukan NKRI menjadi negara yang segani luar negri kita menjadi negara adidaya sangat raksasa nomor satu di dunia dan menjadi negara maju ucapnya. (Tim)