MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Subang – Kebijakan pemangku sekolah SMP negeri 1 serang panjang kecamatan serang panjang kabupaten Subang dalam praktik jual beli buku modul untuk siswa siswi patut di pertanyakan.pengangkangan aturan pemerintah yang tertuang peraturan pemerintah(PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolahan dan penyelenggaraan pendidikan oleh pemangku di sekolah menengah pertama(SMP)1 negeri serang panjang kabupaten Subang seharusnya mendapatkan tindakan dari pemerintah kabupaten Subang dan instansi lain agar praktik jual beli buku modul di lingkungan sekolah SMP negeri 1 serang panjang segera di hentikan.
Hasil terulusur Media ini saat konfirmasi terhadap kepala sekolah SMP negeri serang panjang di ruang kerjanya Senin 03-Februari 2025.kepala sekolah Unajat memaparkan kepada wartawan Media ini bahawa jual beli ini sifatnya hanya membantu siswa untuk tambahan materi pelajaran.”iya pak, penjualan buku modul ini di lakukan melalui koperasi sekolah untuk siswa, walaupun ada harga per paket dengan 11 mata pelajaran sebesar RP 205000 kami hanya mengikuti harga dari penyedia dan sifatnya tidak memaksa kepada siswa untuk membeli nya.
Unajat sebagai PJ kepala sekolah di SMP Negeri 1 serang panjang menambah kan”adapun kebijakan penjualan ini berdasarkan kerja sama dengan pihak ketiga yang awal nya datang ke sekolah menawarkan paket buku modul yang di maksud,Nama nya mas Suparno yang penyuplai buku modul nya”jelas Unajat.
Terkait materi buku modul yang di sediakan oleh sekolah sudah melalui kajian dari kurikulum yang berjalan,tambah Unajat beserta beberapa guru yang hadir saat wawancara.
Terkait aturan mana yang menjadi landasan sehingga jual beli itu di boleh kan di lingkungan sekolah,saat media ini mencoba mengupas praktik jual beli buku modul yang masih berlangsung? Unajat hanya diam.
KOMITE SEKOLAH MENGAMBIL DANA DARI SISWA UNTUK REHAB TEMBOK.
Di sela konfirmasi terhadap kepala sekolah tentang praktik penjualan buku modul.ketua komite SMP NEGERI 1 SERANG PANJANG KABUPATEN SUBANG juga hadir di tengah tengah jajaran pemangku.Asep soparin juga memberikan tanggapan terkait Rehab tembok sekolah yang roboh dengan membebani siswa sebesar RP 100.000 adalah hasil rapat bersama dengan orang tua.
Iya pak”tembok yang sudah rusak kami perbaiki dengan menggunakan anggaran dari siswa, kesepakatan itu tertuang dari hasil rapat komite dengan orang tua.
Namun terkait pengadaan buku modul, komite tidak pernah terlibat di dalam nya,dan bahkan komite berpendapat seharusnya penjualan buku Modul yang di jual untuk siswa sebaiknya di tutup atau ditiadakan, walaupun prinsip nya itu memang untuk menunjang materi pelajaran untuk siswa”ujar nya.
( Tim)
Author: MABESMEDIAINVESTIGASI
MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID dalam menjalankan tugas, wajib memiliki Tanda Pengenal (Kartu Pers) yang masih aktif, Surat Tugas dan namanya tercantum dalam Box Redaksi. Laporkan segera bila ada tindakan melanggar Hukum dan Kode Etik Jurnalistik, yang mengatasnamakan MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID.
