MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | MAGE’ABUME — Di tanah yang berbalut kabut pegunungan dan deru angin pegunungan Papua, terukir kisah yang menggugah hati. Pos Pintu Jawa Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melangkah bukan hanya sebagai penjaga negeri, tapi sebagai jembatan kemanusiaan, membawa kedamaian melalui hal-hal sederhana namun penuh makna: sebuah makan bersama di Kampung Wombru, Distrik Mage’Abume. (7/6/2025).
Dipimpin oleh Letnan Dua Infanteri Risal, prajurit-prajurit bersenjata ini menanggalkan kesan angkuh dan garang mereka. Mereka duduk bersila bersama warga, mencicipi pangan lokal di atas daun pisang, tertawa bersama anak-anak, dan mendengar cerita para tetua yang berlumur pengalaman. Hari itu bukan hanya perjamuan fisik, tapi juga perjamuan jiwa—yang menyatukan nadi prajurit dan denyut warga dalam satu rasa: persaudaraan.

Dalam suasana yang hangat dan penuh haru, Letda Infanteri Risal menyampaikan,
“Kami datang bukan hanya untuk menjaga batas, tapi juga menjalin hati. Makan bersama ini adalah cara kami untuk menyatu, mengenal lebih dalam saudara-saudara kami di tanah Papua ini. Karena kami percaya, kedamaian dibangun dari meja yang sama dan rasa yang sejiwa.”
Warga pun menyambut dengan tangan terbuka. Anak-anak tampak bermain riang, sementara para ibu menyiapkan makanan khas dengan senyum yang tak pernah lekang.
Tokoh masyarakat Kampung Wombru, Bapak Lexy, mengungkapkan dengan mata berkaca-kaca,
“Ini bukan sekadar makan bersama. Ini adalah pelukan yang menenangkan, bukti bahwa kami tidak sendiri. Satgas Yonif 700 WYC bukan hanya tentara—mereka adalah saudara kami. Kami merasa aman, dihargai, dan diperhatikan.”

Kegiatan ini menjadi cermin bagaimana pendekatan kemanusiaan dapat menembus batas geografis dan kultural. Di tengah tantangan menjaga kedaulatan, para prajurit Satgas Yonif 700/WYC membuktikan bahwa keberanian sejati adalah ketika senjata digantikan dengan tangan terbuka, dan kekuatan diukur dari seberapa dalam mereka bisa menyentuh hati rakyat.
Dalam balutan semangat Wira Yudha Cakti, para prajurit ini menorehkan kisah yang tak akan lekang oleh waktu—kisah tentang keberanian, kehangatan, dan sebuah pesan yang bergema di seluruh penjuru negeri: Indonesia kuat karena cinta.
Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti