MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | JAKARTA ~ Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri gelar Workshop hari kedua Risk Threat Assessment (RTA) sistem manajemen pengamanan (SMP) Obvitnas di PT. MRT Jakarta.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung Sarana Lantai 3 Depo MRT Lebak Bulus Jakarta. Rabu, 25 Juni 2025.

Workshop RTA ini dipimpin oleh Kombes Pol Edy Sumardi.P, S.I.K., M.H. selaku Ketua Tim serta didampingi oleh Kompol Winne Widiana, S.H selaku Sekertaris, serta Angelo M. Turang, S.E., M.SI. dan Drs. Rahardy selaku anggota/Auditor SMP Tenaga Profesional.

Turut hadir dalam workshop ini ialah Sudibyo selaku Operation Safety, Security and Quality Division Head, Sari Tua Roy Nababan selaku Security Departement Head, Michael Hutauruk selaku Security Section Head, Indri Arifia Awalu Sobar selaku Security Section Head, Yudo selaku Manager Corsec BUJP PT GA dan Staf manajemen MRT.

Adapun rangkaian workshop pada ke dua ini ialah Pembuatan RTA, Paparan hasil pembuatan RTA, Review hasil pembuatan RTA dan tindak lanjut temuan Wasdal I.

Saat ditemui, Kombes Pol Edy Sumardi selaku Ketua Tim mengatakan maksud kegiatan Worksop RTA di PT MRT untuk memberikan pembekalan kepada pekerja/karyawan tentang implementasi Sistem Manajemen Pengamanan berdasarkan Perpol No.7 Tahun 2019, Security Risk Assessment (SRA) dan Pembahasan tindak lanjut Temuan Wasdal I SMP di PT. MRT dalam rangka mempersiapkan Wasdal II SMP.
“Tujuan Workshop ini adalah agar seluruh pekerja/karyawan yg mengikuti Workshop memahami tentang SMP dan dapat membuat tabel risiko keamanan serta dapat menindaklanjuti temuan Wasdal I sehingga lebih siap lagi menghadapi Wasdal II Tahun 2025 di PT MRT,” kata Edy Sumardi.
Lebih lanjut, Edy Sumardi menjelaskan bahwa Risk Assesment adalah suatu proses kegiatan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat berdampak negatif pada suatu organisasi, proyek atau aktivitas.
“Dan tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman sejauh mana Risiko tersebut dapat terjadi dan dampaknya, sehingga dapat diambil langkah-langkah mitigasi yang tepat,” jelasnya.
“Sedangkan threat assessment adalah bagian dari penilaian risiko yang berfocus pada identifikasi dan evaluasi ancaman yang mungkin timbul, baik dari sumber internal maupun eksternal,” lanjutnya.
Terakhir, Edy Sumardi berharap melalui workshop ini dapat memberikan pemahaman bagi PT. MRT Jakarta dalam melakukan manajemen pengamanan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan PT. MRT Jakarta dapat melakukan penilaian risiko dan penilaian ancaman sehingga dapat mengambil tindakan proaktif untuk melindungi diri dari potensi kerugian dan memastikan kelangsungan operasional,” tutupnya.
Untuk diketahui, kegiatan Workshop hari kedua Risk Threat Assessment (RTA) sistem manajemen pengamanan (SMP) Obvitnas di PT. MRT Jakarta ini berjalan dengan lancar. ( Red )