MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | AGAM (SUMATERA BARAT) ~Program Sawah Pokok Murah (SPM) kembali menunjukkan hasil positif bagi petani di Kabupaten Agam. Panen di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (4/9/25), mencatat produktivitas padi mencapai 7,9 ton per hektar. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya yang hanya 5,6 ton per hektar.

Peningkatan hasil panen tersebut tidak terlepas dari penerapan metode baru yang diperoleh melalui sekolah lapang selama 3,5 bulan dengan delapan kali pertemuan. Salah satu kunci keberhasilan adalah penggunaan benih muda, yang terbukti lebih produktif dibandingkan benih tua.

Metode pertanian SPM juga memberi banyak manfaat bagi petani, mulai dari pengurangan biaya pupuk dan pemeliharaan, hingga tercapainya hasil panen yang optimal tanpa harus menggunakan traktor. Selain itu, pemeliharaan dilakukan dengan cara alami sehingga lebih ramah lingkungan.

Namun, tantangan tetap ada, seperti serangan hama tikus dan burung. Untuk itu, Bupati Agam mendorong agar penanaman padi dilakukan secara serentak sebagai solusi dalam mengendalikan hama burung yang kerap menyerang.
Sehari sebelumnya, kondisi lahan SPM di Kecamatan Kamang Magek juga ditinjau langsung oleh Bupati. Di tengah musim kemarau, tanaman padi di lahan tersebut tetap tumbuh subur. Hal ini menunjukkan bahwa sistem SPM mampu menjaga ketahanan pangan masyarakat meski dihadapkan pada cuaca ekstrem.
Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, MM Dt. Tan Batuah, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan petani yang telah menerapkan sistem ini.
“Alhamdulillah, kita melihat bukti nyata bahwa Sawah Pokok Murah dapat meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi biaya produksi. Ini menjadi solusi nyata untuk mendukung swasembada pangan di Agam. Dengan kerja sama yang baik, kita optimis pertanian kita semakin maju dan petani kita semakin sejahtera,” ujarnya.
Pada kesempatan di Nagari Duo Koto tersebut kelompok tani Batang Bekasiak juga mendapat apresiasi atas peran aktif mereka dalam mendukung keberhasilan program SPM. Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh petani dan pihak terkait yang telah berkontribusi.
“Pertanian adalah pondasi kemandirian daerah. Dengan semangat gotong royong, kita optimis swasembada pangan di Agam bisa tercapai, sekaligus meningkatkan kualitas hasil pertanian masyarakat,” tegasnya.
Keberhasilan SPM tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan di kalangan petani. Dengan penerapan sistem ini, Kabupaten Agam diharapkan semakin tangguh dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Media Investigasi Mabes.Co.Id
Hadi Armansyah Kabiro Kabupaten Agam Tim-Red melaporkan.(Red)