MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Kabupaten Bandung (JABAR) ~ Pemerintah Kabupaten Bandung bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan monitoring program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung. Monitoring ini dilakukan untuk memastikan keberhasilan program MBG dan meningkatkan sinergi antar sektor.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyampaikan bahwa saat ini telah beroperasi sekitar 90 dapur MBG di Kabupaten Bandung, sementara 250 dapur lainnya masih dalam tahap pembangunan. “Rencananya akan ada 361 dapur MBG di Kabupaten Bandung. Target kami, Desember 2025 semuanya sudah beroperasi,” ujarnya.














Kepala BGN, Prof. Dadan Hindayana, menyebutkan bahwa pembangunan SPPG sebagian besar didukung oleh dana mitra, sedangkan BGN fokus memberikan dukungan untuk bahan baku, operasional, dan insentif. “Saat ini sudah ada 7.558 SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia, termasuk di sini. Produksi makanan sudah mencapai 666 juta porsi,” katanya.
Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kemendagri, Safrizal ZA, menegaskan bahwa Kabupaten Bandung memiliki posisi strategis sebagai produsen pangan. “Untuk kebutuhan beras saja diperkirakan perlu 52 ton per tahun. Ketersediaan lahan dan produktivitas sawah harus benar-benar diperhitungkan,” jelasnya.
Bupati Dadang Supriatna juga menekankan pentingnya sinergi antar sektor dan mendorong masyarakat memanfaatkan lahan dengan menanam jagung, sayuran, beternak ayam, hingga membuat kolam ikan. “Kalau koperasi Merah Putih suplainya jalan, ekonomi desa akan berputar,” tegasnya.
Namun, Bupati juga menyoroti adanya dapur MBG bodong atau titik yang tidak terealisasi. Ia meminta segera dilakukan perbaikan dan pergantian mitra. “Kalau ada dapur bodong, segera diganti. Saya tugaskan pihak terkait untuk menindaklanjuti,” ujarnya.
Dari hasil visitasi, terdapat 36 titik dapur SPPG bodong di Kabupaten Bandung. Sedangkan untuk dapur yang sudah beroperasi, evaluasi dilakukan rutin, termasuk mengganti menu setiap 10 hari dan menyalurkan susu pasteurisasi produksi KPBS Pangalengan sebanyak dua kali seminggu.
Baik Bupati, BGN, maupun Kemendagri sepakat bahwa keberhasilan MBG tidak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi juga berpotensi besar menggerakkan perekonomian desa melalui keterlibatan petani, koperasi, dan mitra lokal.
(dede.s Kabiro Kab. Bandung)









