MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | LAMPUNG ~ Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Anti Narkoba (AAN) menggeruduk kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Selasa (16/9/2025).

Mereka mendesak aparat penegak hukum menuntaskan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) pesta narkoba di Hotel Grand Mercure, 28 Agustus 2025 lalu, yang menyeret sejumlah mantan pengurus HIPMI.
Dalam aksinya, massa menilai ada kejanggalan dalam penanganan perkara tersebut. Mereka menduga sebagian pelaku dilepaskan tanpa proses hukum, meski hasil tes menunjukkan positif menggunakan narkoba.
Kondisi ini, menurut massa, bisa menjadi preseden buruk dalam upaya pemberantasan narkotika di Lampung.
AAN yang terdiri dari lebih 32 LSM, ormas, aktivis, dan tokoh masyarakat menuntut seluruh pihak yang terlibat diproses hukum tanpa pandang bulu. Mereka juga mendesak adanya investigasi mendalam terhadap dugaan obstruction of justice di lingkungan BNNP Lampung.
“Tuntutan kami jelas, siapa pun pelakunya harus diproses secara adil dan transparan. Jangan ada yang dilindungi hanya karena status atau jabatannya,” tegas salah satu orator.
Massa membawa spanduk dan poster berisi desakan agar BNN tidak bermain mata dengan organisasi besar atau pejabat yang terjerat narkoba.
Mereka berorasi bergantian sambil memblokade akses menuju kantor BNNP Lampung di Jalan Ikan Bawal, Telukbetung Selatan.
Menanggapi aksi itu, Kabag Umum BNNP Lampung, Maksimilliam Sahese, menyatakan aspirasi masyarakat akan diteruskan kepada pimpinan.
“Kepala BNN Provinsi sedang bertugas konsolidasi di Bali bersama BNN RI. Namun kami menerima semua aspirasi ini dan sepakat, tidak ada yang ingin melihat generasi bangsa hancur karena narkoba,” ujarnya.
Sebagai penutup aksi, Jenderal Lapangan Herman dari GRIB Jaya Propinsi Lampung memberikan arahan kepada massa untuk membubarkan diri secara tertib. Ia menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah melaporkan BNNP Lampung ke Polda Lampung, sambil menunggu data-data dan bahan yang sedang disiapkan oleh tim pengacara untuk memperkuat laporan hukum tersebut.
Aksi berakhir tertib setelah perwakilan massa menyerahkan pernyataan sikap kepada pihak BNNP Lampung. Mereka menegaskan akan terus mengawal kasus tersebut hingga proses hukum berjalan transparan dan tuntas. ( Hijrah – Red )