MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Pesawaran (Lampung) ~ Semangat kebersamaan dan kegotongroyongan warga Dusun Sukajaya, Desa Bernung, benar-benar terwujud dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah. Acara yang mengusung Moto “Maulid Mah Hayo Bae..” ini berlangsung meriah dan khidmat di Musolah Darul Muhlisin, Rabu (17/09/2025) malam.
Yang membuat peringatan tahun ini berbeda adalah kolaborasi yang harmonis antara bapak-bapak, ibu-ibu, dan pemuda-pemudi setempat. Sebelum acara inti dimulai, semangat perayaan telah terlihat dengan diadakannya pawai obor oleh pemuda, pemudi, dan anak-anak. Mereka membawa berbagai hiasan kreatif dari kembang telor berbentuk monumen masjid, kubah, dan perahu, menambah semarak suasana malam.
Acara resmi dibuka dengan sambutan dari perwakilan Ketua Takmir Musolah Darul Muhlisin, M. Giran, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Zainudin. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jamaah dan warga yang telah berpartisipasi.

“Atas nama takmir, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu warga masyarakat Dusun Sukajaya, dan umumnya kepada jamaah masjid dan musolah Desa Bernung. Kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam penyambutan, tempat, serta hidangan yang mungkin kurang berkenan,” ujar Zainudin.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, M. Yusuf, yang diwakili oleh Ikhwanudin, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut. Dengan canda khas masyarakat setempat yang reflektif, ia mengakui bahwa persiapan acara ini serba mendadak.
“Meski semua serba dadakan, mulai dari rapat sampai pelaksanaannya pada malam hari ini, pokoknya untuk maulid mah hayo bae,” ujar Ikhwanudin disambut tawa dan tepuk tangan jamaah. Kalimat “hayo bae” yang dalam bahasa setempat berarti “ayo saja” atau “semangat”, mencerminkan semangat ringan dan kebersamaan yang mengutamakan esensi dari perayaan.
Puncak acara adalah tausiyah agama yang disampaikan oleh Ustaz Amin dari Gedong Tataan. Beliau menyampaikan pesan-pesan hikmah tentang meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh beliau, mengiringi harapan agar masyarakat Dusun Sukajaya senantiasa diberikan berkah dan kerukunan.
Meskipun dengan persiapan yang terbatas, antusiasme jamaah yang hadir tak terbendung. Acara berjalan lancar, hikmat, dan penuh dengan kehangatan, membuktikan bahwa semangat ukhuwah Islamiyah dan kegotongroyongan adalah nilai yang masih sangat kuat di masyarakat.
(Suf)