MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | SUMANIK, TANAH DATAR (SUMBAR) ~ Tepat satu tahun sudah kepergian Ayahanda H. Sutan Indra Ismail, sosok yang dikenal berjiwa sosial tinggi dan merupakan generasi kelima dari Raja Pagaruyung, Sultan Alam Bagagarsyah.

Almarhum dilahirkan di Nagari Sumanik, Kabupaten Tanah Datar, pada 27 Desember 1950. Beliau adalah putra dari Sutan Ismail bin Sutan Badrunsyah, yang merupakan cucu dari Sultan Alam Bagagarsyah raja terakhir Kerajaan Pagaruyung ( Garis keturunan Bapak)yang termasyhur dalam sejarah Minangkabau. Dengan demikian, garis keturunan beliau bersambung langsung kepada dinasti kerajaan Minangkabau yang agung.
Semasa hidupnya, H. Sutan Indra Ismail dikenal sebagai sosok yang disiplin, gigih, dan berjiwa perantau sejati. Sebagian besar waktunya dihabiskan di rantau, di mana beliau dikenal sebagai salah satu pedagang sukses yang tetap memegang teguh nilai adat, amanah, dan kejujuran dalam berdagang.
Setiap kali pulang kampung ke Sumanik, beliau selalu membawa semangat kebersamaan dan aktif dalam kegiatan sosial masyarakat, termasuk aktif dalam kegiatan masjid baik di kampung maupun di perantauan.
Selain itu, beliau juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Almarhum kerap membantu masyarakat sekitar dan terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Nilai-nilai inilah yang hingga kini menjadi kenangan mendalam bagi keluarga dan masyarakat Nagari Sumanik.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Dalam kehidupan keluarga, beliau merupakan sosok ayah yang tegas namun penuh kasih. Didikan disiplin dan semangat kerja keras yang beliau tanamkan membuahkan hasil bagi anak-anaknya:
Putri tertua kini berdomisili di Jakarta dan menjabat sebagai Kabid Penunjang Kesehatan (Eselon III) di salah satu rumah sakit daerah di Jakarta.
Putra kedua juga menetap di Jakarta dan bekerja sebagai Division Head Operasional di Head Office perusahaan Pabrik Kelapa Sawit milik Bakrie Group.
Anak ketiga dan keempat kini menetap di Kota Padang, meski keduanya tidak meneruskan usaha dagang sang ayah.
H. Sutan Indra Ismail wafat di Jakarta pada 18 Oktober 2024, tak lama setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, sahabat, dan masyarakat yang mengenalnya.
“Semoga Allah Azza wa Jalla menempatkan almarhum di tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga amal ibadah serta kebaikan beliau menjadi penerang di alam keabadian,” ujar salah seorang anggota keluarga dalam peringatan satu tahun wafatnya.
Dengan kepribadian yang santun, dermawan, dan penuh keteladanan, nama H. Sutan Indra Ismail akan senantiasa dikenang oleh anak-cucu dan masyarakat yang pernah bersentuhan dengan kebaikannya.
( Ferdi – Tim Redaksi )