Scroll untuk baca artikel
Example 250
Example 728x250
BeritaDaerahNewsSumatera Barat

Misteri Bayi Terpotong di Ngarai Sianok Terkuak, Sang Ibu Jadi Pelaku

×

Misteri Bayi Terpotong di Ngarai Sianok Terkuak, Sang Ibu Jadi Pelaku

Sebarkan artikel ini

MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | BUKITTINGGI (SUMATERA BARAT) – Kasus penemuan jasad bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan di kawasan Ngarai Sianok, Bukittinggi, akhirnya terungkap. Setelah dua hari penyelidikan intensif, polisi memastikan pelaku bukan orang lain, melainkan ibu kandung bayi tersebut, seorang perempuan muda berusia 21 tahun berinisial IC, (26/10/2025).

Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan luka di hati masyarakat Bukittinggi, tetapi juga membuka tabir kelam tentang tekanan sosial, ketakutan, dan keputusasaan yang berujung pada tragedi.


🔍 Awal Mula Terbongkarnya Kasus

Kasus ini bermula pada Sabtu pagi (25/10) ketika dua warga, Rizal (45) dan Yulidar (38), mencium bau menyengat saat melintas di jalur wisata menuju Ngarai Sianok. Setelah ditelusuri, mereka menemukan kantong plastik hitam berisi potongan tubuh bayi.

“Awalnya kami kira bangkai hewan, tapi setelah dibuka, ternyata tubuh bayi. Kami langsung lari melapor ke warga dan polisi,” ujar Rizal dengan suara bergetar.

Polisi yang datang ke lokasi menemukan tiga kantong plastik terpisah berisi bagian tubuh berbeda: satu berisi pinggang hingga kaki, satu berisi tangan kiri, dan satu lagi berisi kepala.

Kawasan segera dipasangi garis polisi. Tim Inafis Polresta Bukittinggi melakukan olah TKP hingga malam hari.


🧩 Jejak Menuju Pelaku

Penyelidikan awal mengarah ke salah satu rumah kos di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, sekitar dua kilometer dari lokasi penemuan. Petugas menemukan jejak darah di kamar mandi salah satu kamar yang baru saja dikosongkan penghuni bernama IC.

Kecurigaan semakin kuat setelah petugas menemukan kain pembungkus bayi, pakaian berdarah, dan gunting medis kecil di tempat sampah kamar tersebut. IC pun akhirnya diamankan pada Minggu dini hari.

“Kami amankan pelaku di rumah temannya. Saat diperiksa, ia tampak ketakutan dan terus menangis,” ujar Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Rully Indra Wijayanto.


👩‍🍼 Pengakuan Mengerikan: “Saya Panik, Takut Orang Tahu Saya Hamil”

Dalam pemeriksaan, IC mengakui bahwa bayi itu adalah anak hasil hubungan di luar nikah dengan kekasihnya yang telah pergi meninggalkannya sejak bulan lalu. Ia melahirkan sendirian di kamar kos pada Jumat malam.

“Saya tidak tahu harus apa. Saya takut orang kos tahu, takut orang tua marah. Bayi itu tidak menangis, saya panik…,” ujar IC dengan suara lirih, seperti dikutip dari keterangan penyidik.

Dalam kondisi kelelahan dan histeris, IC diduga melakukan tindakan keji terhadap bayi yang baru dilahirkannya. Setelah itu, ia berusaha menghilangkan jejak dengan membuang potongan tubuh ke jurang Ngarai Sianok pada dini hari.


⚖️ Fakta Hukum dan Proses Penyidikan

Kapolresta Bukittinggi memastikan bahwa IC akan dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76C Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Pihak kepolisian juga tengah memeriksa kondisi kejiwaan pelaku, mengingat dugaan adanya depresi pasca-kehamilan (postpartum psychosis) dan tekanan sosial yang berat.

“Kami masih dalami motif dan kondisi mentalnya. Tidak tertutup kemungkinan ada unsur depresi berat,” jelas Kombes Rully.


🧠 Analisis Sosial: Tekanan dan Stigma yang Mematikan

Kasus ini mengundang perhatian luas dari psikolog dan aktivis perempuan. Psikolog klinis Dr. Ria Fadilah menilai bahwa tindakan IC merupakan puncak dari akumulasi tekanan sosial terhadap perempuan muda yang hamil di luar nikah.

“Stigma masyarakat membuat banyak perempuan memilih diam, menyembunyikan kehamilan, dan akhirnya bertindak ekstrem. Ini tragedi kemanusiaan yang berawal dari penolakan sosial,” jelas Ria.

Menurutnya, kasus ini menunjukkan perlunya edukasi seksualitas, dukungan psikologis, dan ruang aman bagi perempuan muda yang menghadapi kehamilan tidak diinginkan.


🕯️ Resonansi di Bukittinggi

Di lokasi penemuan, warga menyalakan lilin sebagai bentuk belasungkawa. Warganet membanjiri media sosial dengan tagar #DoaUntukBayiNgaraiSianok dan #KeadilanUntukIC, menunjukkan dua sisi emosi publik — antara amarah dan iba.

“Kami berduka untuk bayi itu, tapi juga kasihan pada ibunya. Ini bukti ada yang salah di masyarakat kita,” tulis salah satu netizen di platform X.


📌 Penutup: Luka yang Harus Diingat

Kasus bayi Ngarai Sianok bukan sekadar kriminalitas, tetapi cermin kelam dari realitas sosial: bagaimana rasa takut dan malu bisa lebih mematikan daripada hukum itu sendiri.

Polisi kini menutup penyelidikan tahap awal, sementara IC ditahan di ruang khusus untuk pemeriksaan lanjutan.
Di tengah kabut Ngarai Sianok yang tenang, tragedi ini

(Ferdi/Kabiro Padang Dan Tim Investigasi)

MABESMEDIAINVESTIGASI
Author: MABESMEDIAINVESTIGASI

MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID dalam menjalankan tugas, wajib memiliki Tanda Pengenal (Kartu Pers) yang masih aktif, Surat Tugas dan namanya tercantum dalam Box Redaksi. Laporkan segera bila ada tindakan melanggar Hukum dan Kode Etik Jurnalistik, yang mengatasnamakan MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID.

Example 300250

Tinggalkan Balasan