MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | PURWAKARTA (JABAR) ~ Pemerintah Kabupaten Purwakarta, menggandeng Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD), menggelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat pada Senin, 25 Agustus 2025.
Program ini adalah investasi krusial untuk mencetak SDM pelayanan publik yang berkualitas, beretika, dan berwawasan keselamatan. Mulai dari pengemudi ambulan, petugas pengatur lalu lintas, hingga juru parkir terlibat dalam program ini.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menekankan urgensi peningkatan kompetensi bagi para garda terdepan pelayanan publik ini. “Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kualitas hidup masyarakat Purwakarta. Kita tingkatkan SDM pengemudi ambulans, Pak Ogah, dan juru parkir, karena semua profesi ini butuh sentuhan profesionalisme,” ujar Om Zein.
Bupati mencontohkan, pengemudi ambulans bukan sekadar pembalap di jalanan. “Mereka harus tahu kapan injak gas, kapan mengerem, kapan berbelok dengan aman. Salah perhitungan, nyawa taruhannya,” tegasnya.
Pelatihan ini juga membidik para petugas pengatur lalu lintas, agar jangan sampai niat baik justru berbuah kemacetan. “Kita ingin mereka jadi solusi, bukan malah sumber masalah,” kata Om Zein.
Juru parkir pun tak luput dari perhatian. Mereka dididik tentang etika, tata krama, dan tanggung jawab, agar menjadi wajah ramah Purwakarta bagi para pengunjung. “Pelatihan ini luar biasa! Kita harus terus kembangkan,” seru Bupati, seraya menambahkan bahwa program ini adalah langkah awal menuju pelayanan publik yang paripurna.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, Iwan Suroso, menambahkan bahwa diklat ini adalah buah manis kerja sama Pemda dan PTDI-STTD Bekasi. “Kita fokus pada 150 peserta, karena anggaran terbatas. Tapi, dampaknya akan luar biasa. Mereka akan jadi duta keselamatan di jalanan Purwakarta,” Iwan juga mengungkap bahwa kerja sama ini tak hanya soal diklat. “Kita dapat jatah 5 siswa didik khusus untuk Purwakarta di PTDI-STTD! Ini investasi jangka panjang untuk SDM transportasi kita,” kata Iwan.
Lebih lanjut, Iwan menekankan bahwa juru parkir bukan sekadar pengejar retribusi. “Mereka adalah ujung tombak pelayanan. Kita bekali mereka dengan ilmu, etika, dan kesadaran keselamatan,” ujarnya.Para petugas pengatur lalu lintas pun akan digembleng dengan teori dan praktik, termasuk di titik-titik rawan seperti perlintasan kereta api Rawa Roko. “Kita gandeng STAI Muttaqien untuk tempat pelatihan. Semua demi pelayanan terbaik,” kata Iwan.
Singkatnya, Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk menghadirkan pelayanan publik yang profesional, beretika, dan berorientasi pada keselamatan. Dengan SDM yang mumpuni, Purwakarta siap menyongsong masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih sejahtera.
( ELVA Kabiro Purwakarta )