MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | SORONG, 25 Agustus 2025 – Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mengumumkan mutasi dan promosi perwira tinggi di berbagai matra. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025 yang diterbitkan pada 15 Agustus 2025.

Dalam daftar yang dirilis, nama Kolonel Inf Slamet Riadi muncul sebagai salah satu figur yang mendapatkan kepercayaan besar dari negara. Putra kelahiran Palembang, 8 Februari 1974 ini, resmi dipromosikan sebagai Jenderal bintang satu sekaligus mengemban amanah sebagai Komandan Korem 181/Praja Vira Tama (PVT) Sorong, Kodam XVIII/Kasuari.

Kabar promosi ini disambut hangat oleh berbagai kalangan, khususnya keluarga besar TNI AD serta masyarakat Lampung, Palembang dan Pangkalpinang yang mengenal baik perjalanan hidup sang perwira. Slamet Riadi dikenal sebagai sosok prajurit rendah hati, pekerja keras, dan berprestasi di setiap jenjang penugasannya.

Masa Kecil dan Pendidikan
Slamet Riadi merupakan putra kelima dari enam bersaudara pasangan Letkol Pol (Purn.) H. Syarkowi MD dan Hj. Ramona. Sejak kecil, ia telah ditempa dalam lingkungan keluarga disiplin dan religius. Masa kecilnya banyak dihabiskan di Kota Pangkalpinang dan Kota Bandar Lampung.

Pada tahun 1987, ia menamatkan pendidikan dasar di SD Persit KCK Tanjungkarang, Bandar Lampung. Lalu melanjutkan ke SMPN 2 Tanjungkarang yang pada masa itu masih berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman, Pahoman. Bakat kepemimpinan dan semangat pantang menyerah sudah terlihat sejak masa sekolah.
Setelah lulus SMP tahun 1990, Slamet Riadi melanjutkan ke SMAN 3 Bandung, salah satu sekolah unggulan nasional yang hingga kini masih menjadi favorit. Selama masa SMA, disiplin dan kecerdasannya semakin terasah. Lulus pada 1993, ia memutuskan mengabdikan diri pada negara dengan mengikuti seleksi masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Menjadi Taruna AKMIL
Melalui serangkaian seleksi ketat di Kodam III/Siliwangi hingga Magelang, Slamet Riadi berhasil diterima di AKMIL Magelang dan memilih kecabangan Infanteri. Pada 1996 ia resmi dilantik sebagai perwira pertama TNI AD dengan pangkat Letnan Dua.
Selepas pendidikan di Kawah Candradimuka, ia langsung menempuh jalur penugasan yang penuh tantangan. Dengan tekad kuat, ia kembali mengikuti tes untuk terpilih ke Australia, Inggris dan Amerika hingga masuk pasukan Raider, pasukan pemukul Infanteri. Dari sinilah kariernya mulai ditempa dengan pengalaman tempur dan kepemimpinan di satuan elite.
Karier Militer: Dari Raider Hingga Komandan Kodim
Perjalanan karier Slamet Riadi penuh warna. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Raider 500 Kodam V/Brawijaya di Surabaya dan Komandan Batalyon Raider 200 Kodam II/Sriwijaya di Palembang pada 2011.
Namanya semakin dikenal saat dipercaya menjadi Komandan Kodim 0422/Lampung Barat di Liwa (2013). Jabatan Dandim ini sangat strategis, karena berhadapan langsung dengan tantangan pembinaan teritorial di daerah pegunungan yang heterogen. Di Liwa inilah ia banyak bersentuhan dengan masyarakat Lampung Barat, sekaligus mengukir reputasi sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.
Selepas dari Lampung Barat, kariernya menanjak dengan penugasan di Pusat Kerjasama Internasional (Puskersin) Mabes TNI di Cilangkap dan kemudian dipercaya sebagai Komandan Brigif Mekanis 16/Wira Yudha di Gunung Klotok Kediri, lalu menjabat Asisten Operasi Kodam V/Brawijaya di Surabaya.
Pendidikan Tinggi dan Penugasan Strategis
Untuk menambah kapasitas, Slamet Riadi menempuh pendidikan lanjutan. Pada tahun 2020, ia menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI). Tak berhenti di situ, pada 2023 ia terpilih mengikuti pendidikan Lemhannas internasional di U.S. Army War College, Carlisle Barracks, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Selama 18 bulan pendidikan, ia mendapatkan pengalaman internasional sekaligus memperluas jejaring dengan perwira militer dari berbagai negara. Kesempatan ini menjadi bukti kepercayaan negara terhadap kualitasnya.
Setelah kembali
[26/8 14.11] Handoko: ke tanah air pada akhir 2024, ia mendapat penugasan di Kementerian Pertanian sebagai perwakilan TNI AD dalam Program Strategis Nasional (PSN) Optimalisasi Lahan (OPLA) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR). Tugas lintas sektor ini memperlihatkan kepiawaiannya beradaptasi, tidak hanya di bidang militer, tetapi juga dalam pembangunan nasional.
Pada Juni 2025, ia kembali ke dunia militer teritorial dengan menjabat Kasrem Gapu di Jambi. Tak lama berselang, promosi besar menghampirinya.
Menjadi Danrem 181/PVT Sorong
Kini, sejak 15 Agustus 2025, Kolonel Inf Slamet Riadi resmi menjabat sebagai Komandan Korem 181/Praja Vira Tama (PVT) Sorong. Posisi ini sangat penting, mengingat Sorong merupakan gerbang Papua adalah wilayah strategis dengan dinamika sosial, politik, dan keamanan yang kompleks di Tanah Papua.
Sebagai Danrem, Slamet Riadi dituntut tidak hanya memimpin pasukan dengan tegas, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat serta bersinergi dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan lainnya.
Banyak pihak menaruh harapan besar kepada sosok yang akrab disapa “Bang SR” ini. Karier panjangnya dari seorang taruna AKMIL, Komandan Raider, Dandim di Lampung Barat, Danbrigif Mekanis di Kediri, hingga pejabat Paban di Mabesad serta alumni pendidikan militer internasional diyakini menjadi modal kuat untuk menjalankan amanah baru.
Sosok Rendah Hati dan Dekat dengan Rakyat
Bagi rekan-rekan seperjuangan, Slamet Riadi dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati, disiplin, dan tidak segan turun langsung ke lapangan. Saat menjabat Dandim di Lampung Barat, misalnya, ia sering hadir dalam kegiatan masyarakat, bahkan ikut membantu langsung saat terjadi bencana alam.
“Beliau bukan hanya komandan, tapi juga sahabat bagi masyarakat. Kepemimpinan yang humanis itulah yang membuat namanya selalu dikenang di Lampung Barat,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Liwa.
Harapan ke Depan
Promosi Slamet Riadi sebagai Danrem Sorong sekaligus dengan pangkat Jenderal bintang satu di bahunya menandai perjalanan panjang seorang prajurit dari rakyat, untuk rakyat, dan kembali mengabdi kepada rakyat.
Dengan pengalaman tempur, jabatan strategis, serta pendidikan internasional yang dimilikinya, banyak yang percaya bahwa ia mampu menjalankan peran besar menjaga stabilitas keamanan dan mendorong pembangunan di wilayah Papua Barat Daya.
Selamat bertugas, Bang SR. Negeri menaruh harapan, rakyat menanti pengabdian. (Red/Tim)