MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Lampung Barat -Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Way yang bertemapatan di pekon buainyerupa kecamatan sukau yang diduga dikerjakan tersebut Asal-Asalan sehingga Ketua DPD Lsm Gerakan Solidaritas Analisis Kebijakan Kabupaten Lampung Barat angkat bicara kepada Awak Media pada.Selasa 07/11/2023.
Wildan Selaku ketua DPD Gerakan Solidaritas Analisis kebijakan kabupaten Lampung Barat mengatakan pengerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Way Penyelan dengan Nama Paket RJI.11 dengan anggaran Rp.117.146.000.00 diduga dikerjakan asal asalan agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
Sejak awal kami sudah mengawasi pada saat tim investigasi tiba melihat papan informasi tidak terpasang sedangkan pengerjaan sudah berjalan beberapa hari sehingga tim kami bertanya keberadaan papan informasi kemudian pengerja mengatakan ada di bawah namun saat di lihat tidak ada.
Papan informasi memang terpasang setelah kami menanyakan hal tersebut bukan terpasang sebelum berjalannya pekerjaan sehingga menimbulkan asumsi miring bagi yang memang patut di awasi lebih ketat.
Dan benar saja pihak pengerja mencoba memanipulasi masyarakat alat material yang seharusnya sudah ada di rab namun itu baik dari pasir dan batu mengambil dari sungai yang jelas jelas tak memikirkan dampak kerusakan yang akan terjadi.
Kemudian dari sisi pengerjaan diduga trindikais pengurangan spek Rab Volume sehingga saat ini nampak bobrok tidak maksimalnya suatu pengerjaan merugikan kerugian keuangan negara yang patut di pertanggung jawabkan.
Wildan mengatakan geram dengan ulah pengerja yang sewenang wenang tidak memikirkan masyarakat selaku pengguna dalam jangka panjang apalagi jaringan irigasi tersebut merupakan aliran persawahan satu satunya jika itu rusak maka akan memicu gagal panen.
Dalam hal ini Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Solidaritas Analisis Kebijakan Kabupaten Lampung Barat meminta pihak Dinas Turun melihat di lokasi dan meminta pihak pengerja membongkar ulang.
Karena itu jelas tak ada asas manfaat bagi masyarakat sehingga patut di desak untuk pembongkaran dan melakukan pengerjaan ulang agar bisa di gunakan dalam jangka waktu panjang ( wildan / Nagario )