Jakarta – Bus Sugeng Rahayu punya catatan hitam di Jawa Timur. Karuan saja, sepanjang tahun ini, angkutan umum itu sudah tujuh kali kecelakaan di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi pertanyaan, mengapa penumpangnya masih tetap banyak?
Menurut catatan detikJatim, dikutip Selasa (5/9), kecelakaan bus Sugeng Rahayu di Jawa Timur tahun ini seringnya memakan korban jiwa dan luka-luka. Angkutan tersebut pernah terguling, menghantam bangunan dan tiang listrik, menabrak pemotor dan pikap, hingga mengalami adu banteng.
Pekan lalu, bus Sugeng Rahayu mengalami adu banteng dengan bus Eka Cepat di jalur Ngawi-Madiun, Jawa Timur hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.
Salah satu korban yang selamat dari insiden tersebut, Sri Utami (44) mengaku sudah paham soal catatan hitam Sugeng Rahayu di Jawa Timur. Namun, dia tetap memilih angkutan umum tersebut, bahkan menjadi langganan karena harga tiketnya yang murah.
“Mengidolakan (Sugeng Rahayu) sih enggak, cuma ya ini biayanya lebih murah mau pulang jenguk anak, sama ada kakak bikin hajatan,” ujar Sri Utami soal alasan memilih bus Sugeng Rahayu.
Hingga sekarang, Sugeng Rahayu memang dikenal sebagai bus murah dan cepat. Sehingga, angkutan tersebut acap dipilih penumpang dari lapisan menengah ke bawah yang hendak buru-buru sampai ke lokasi tujuan.
Harga Tiket Bus Sugeng Rahayu
Akun media sosial resmi Sugeng Rahayu beberapa pekan lalu mengunggah harga tiket perjalanan untuk rute Surabaya-Yogyakarta. Menariknya, tarif maksimumnya hanya Rp 99 ribu untuk kelas ekonomi.
Bahkan, untuk perjalanan pendek seperti Surabaya-Nganjuk dan Solo-Yogyakarta tarifnya tak sampai Rp 30 ribu sekali jalan. Sementara tarif pemberhentian pertama hanya dikenakan Rp 7 ribu saja.
Namun, terlepas soal harga tiket, akun media sosial resmi Sugeng Rahayu sekarang tengah ‘mati suri’. Sebab, pengelola akun telah mematikan kolom komentar unggahan.