MEDIAINVESTIGASIMABES.CO.ID | Bekasi (Jawa Barat) – Kopipolasi untuk yang kedua kalinya gelar Diskusi Mingguan. Sebelumnya di Daerah Pemilihan (Dapil) 7, kali ini giliran Dapil 3. Acara yang diadakan di Taman Desa Tambun ini sebagai bentuk silaturahmi antar politikus Bekasi lintas partai dalam rangka menjaga semangat ke-Bekasi-an pada Rabu, 13/12/2023.
Pada acara diskusi politik ini dihadiri 3 Caleg dari beberapa partai yaitu Aboy Maulana (PAN), Ahmad Zamroni (Partai Gerindra), dan Diah Nahdiyati (PKS).
Endra Kusnawan selaku panitia menjelaskan bahwa acara ini sengaja diadakan agar dapat memberikan kesempatan bagi pemilih untuk mengenal dan menggali lebih dalam ide politik yang dimiliki oleh masing-masing calon legislatif yang dijagokan.
“Dalam diskusi ini diharapkan dapat menjadi bagian penting untuk mengenal satu sama lain antara calon anggota dewan, baik secara pemikiran maupun personal,” jelas Endra.
Dalam realisasi programnya, masing-masing Caleg mengemukakan pendapatnya. Juga tentang bagaimana upaya yang akan dilakukan. Serta disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan seperti masalah pendidikan, lapangan pekerjaan, dan sebagainya.
Aboy Maulana selaku pemapar pertama menjelaskan bahwa anggota dewan harus memastikan bahwa fungsi-fungsi sebagai dewan tidak mandul. Hal ini agar eksekutif dapat menjalankan dan melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Untuk itu kita harus memperkuat fungsi-fungsi dewan dengan memberikan kesadaran secara kolektif,” pungkas Aboy yang sejak 2009 menjadi tenaga ahli di DPR RI.
Memang untuk urusan publik, setidaknya memilih wakil yang paling cerdas dan berani. Cerdas dalam arti mampu memilah dan memilih kepentingan rakyat. Berani, berkemampuan mengartikulasikan kepentingan itu lewat ragam risiko. Demi kepentingan orang banyak, ia bahkan merelakan kepentingan pribadinya sendiri, bukan sebaliknya.
Ahmad Zamroni memaparkan bahwa anggota dewan harus menjadi perpanjangan tangan bagi masyarakat dengan mendorong terbitnya peraturan yang dibutuhkan. Serta pengawasan terhadap pelaksanaan program dari para eksekutif.
Terkait upaya penanganan pengangguran di Kabupaten Bekasi, Ahmad Zamroni atau yang akrab disapa Zem-Zem ini menjelaskan bahwa perlu adanya revisi Perda tentang Ketenagakerjaan.
Ahmad Zamroni yang pernah menjadi seorang guru, tahu betul perihnya menjadi guru. Sehingga ketika menjadi anggota DPRD di Komisi IV dari Partai Gerindra, dia memperjuangkan hadirnya Perda tentang Pendidikan. Tidak hanya itu, dia bersama-sama teman dewan lainnya, berhasil melahirkan sejumlah Perda yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Diah Nahdiyati menambahkan, bahwa perlu ada upaya-upaya kongkret dalam mengatasi pengangguran dan masalah-masalah lain, terutama terkait perempuan dan anak. Dalam hal ini tentu saja melalui sejumlah peraturan daerah sebagaimana tugas anggota dewan.
“Saya berharap pada Pemilu nanti, bisa meraih kemenangan agar bisa menciptakan perubahan bagi kaum wanita serta anak,” kata Diah.
Diakhir diskusi, Apep sebagai perwakilan dari panitia menambahkan bahwa ia mendukung program vokasi untuk mengatasi pengangguran. Karena lebih mengarah pada penguasaan dan pengembangan displin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.
Acara diskusi politik ini perlu agar para politikus tahu betapa pentingnya pendidikan vokasi. Selain itu, agar pemerintah perlu diingatkan bahwa tanggung jawab pendidikan ada ditangan mereka. Dan pendidikan tidak hanya formal, namun pendidikan non formal, yang keduanya ada yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
“Ingat tanggung jawab pendidikan tidak hanya di dunia, tapi juga sampai di akhirat,” tegas Apep
Diskusi yang dipandu oleh Endra dan Jamal ini dijelaskan bahwa acara diskusi akan terus berlanjut meski pesta demokrasi telah usai. Jadi nanti masyarakat akan mengawal sejumlah pernyataan dan janji para dewan melalui acara yang di kemas santai namun berbobot ini.
( Lucky,Tim Red )